Salah satu sumbangsih besar yang dihadirkan oleh para Reformator adalah prinsip 'Sola Scriptura', yaitu hanya Kitab Suci saja. Pada saat para scholar dari jaman Renaissance kembali kepada 'the first source', maka baik Luther, Zwingli maupun Calvin, yang dihadirkan Tuhan pada periode Renaissance ini tidak terkecuali adalah orang-orang yang kembali kepada 'the first source', yaitu Kitab Suci. Disinilah kita melihat keajaiban rencana dan pimpinan Tuhan yang sungguh sangat bijaksana, meletakkan orang-orang yang Dia kehendaki pada saat yang Dia kehendaki untuk menggenapkan rencana-Nya yang sempurna. Pada masa pelayanannya di Geneve, Calvin telah meninggalkan warisan musik gerejawi yang sekarang dikenal dengan sebutan 'Genevan Psalter' atau Mazmur-mazmur Jenewa yang sampai sekarang dikenal di kalangan gereja-gereja Protestan. Mengapa Calvin memilih Mazmur sebagai pujian yang digunakan dalam ibadah? Jawabnya sederhana saja: karena Mazmur adalah perkataan Tuhan sendiri. Calvin mengutip Augustinus yang mengatakan bahwa tidak mungkin bagi seseorang untuk memuji Tuhan jikalau hal itu tidaklah terlebih dahulu dikaruniakan kepada-Nya. Bagi Calvin 'yang dikaruniakan' itu adalah Kitab Mazmur, karena dengan mengalunkan pujian dari Mazmur ini kita memuji Tuhan dengan perkataan Tuhan sendiri. Adakah yang lebih baik daripada hal ini? Tuhan akan senang mendengarkan kita memuji Dia dengan perkataan atau firman-Nya, sama seperti Dia akan senang pada saat mendengarkan kita mendoakan perkataan-Nya sendiri. Tuhan senang tatkala anak-anak-Nya merenungkan, mengingat dan menyimpan perkataan-Nya dalam hati mereka. Selain kumpulan Mazmur Jenewa itu, ada pula kumpulan Mazmur yang lebih modern yang digubah oleh penyair seperti Isaac Watts. Kumpulan itu dikenal dengan sebutan 'Psalmodia Evangelica', yaitu ayat-ayat Mazmur yang sudah dimodifikasi berdasarkan terang pengertian Perjanjian Baru atau Injil, dan karena itu disebut demikian. Ayat-ayat di dalam Kitab Mazmur yang berbicara tentang Raja yang memerintah diganti dengan Yesus Kristus sebagai Raja yang memerintah. Isaac Watts melanjutkan tradisi Calvin dalam menggarap pujian yang diinspirasi dari Kitab Mazmur. Sebagaimana doa yang berkuasa adalah doa yang berisi kebenaran firman Tuhan, maka pujian yang berkuasa adalah juga pujian yang berisi kebenaran firman Tuhan. Tuhan memberkati dan memberikan hati yang memuji Dia sampai selama-lamanya! Sola Scriptura Ditulis oleh Billy Kristanto, seorang penginjil yang sedang melayani di Gereja Reformed Injili Indonesia, Jakarta
|